Norman Foster
Norman Foster lahir di Manchester, Inggris thn 1935. Dibesarkan oleh lingkungan keluarga tanpa tradisi pendidikan yang tinggi. Sejak kecil Foster sudah menunjukkan ketetarikannya di dunia arsitektur, terutama pada karya - karya Frank Lloyd Wright, Ludwig Mies Van de Rohe, dan Le Corbusier.
Foster meninggalkan sekolah di usia 16 tahun, dan bekerja di kantor National Treasure di Manchester City sebelum bergabung dengan keamanan nasional di pasukan udara kerajaan Inggris. Setelah berhenti, di 1956 Foster melajutkan studi di Universitas Manchester Sekolah Arsitektur dan Perancangan Kota (lulus di 1961).
Kemudian ia memenangkan beasiswa ke Yale Scholl of Architecture pada tahun 1961, dimana dia bertemu mantan rekan bisnisnya Richard Rogers dan meraih gelar masternya di bidang Arsitektur.
Kemudian ia memenangkan beasiswa ke Yale Scholl of Architecture pada tahun 1961, dimana dia bertemu mantan rekan bisnisnya Richard Rogers dan meraih gelar masternya di bidang Arsitektur.
Foster & Partners
Foster kemudian berkelana ke Amerika selama setahun, dan kembali ke Inggris dengan ketertarikan tinggi dari karya-karya Charles and Ray Eames. Di tahun 1962 ia membuat Praktek Arsitektur bernama Team 4 bersama dengan Richard Rogers , Georgie dan Wendy Cheesman.
Team 4 yang digawangi Norman Foster dengan cepat meraih reputasi untuk desain Industry High Tech (High Tekhnologi) yang menjadi ciri dalam setiap desainnya.
Setelah Team 4 berseberangan jalan di thn 1967 foster, dan Wendy Cheeseman mendirikan asosiasi baru yang dinamakan Foster and Partners di tahun 1990.
Team 4 yang digawangi Norman Foster dengan cepat meraih reputasi untuk desain Industry High Tech (High Tekhnologi) yang menjadi ciri dalam setiap desainnya.
Setelah Team 4 berseberangan jalan di thn 1967 foster, dan Wendy Cheeseman mendirikan asosiasi baru yang dinamakan Foster and Partners di tahun 1990.
Praktek proyek besar pertama mereka adalah Dumas Willis Faber dan bangunan di Ipswich, yang selesai pada tahun 1974.
Proyek besar berikutnya termasuk Hongkong dan Shanghai Bank di Hong Kong, Stansted Airport, Reichstag di Berlin, Mahkamah Agung di British Museum, Jembatan Millennium di Thames dan Swiss Re “gherkin" .
Foster and Partners telah memenangkan puluhan penghargaan Arsitektur utama termasuk Penghargaan bergengsi Pritzker Prize pada tahun 1999.
Sejak dibuka studio mereka telah menerima sebanyak 220 penghargaan di seluruh dunia, dan memenangkan lebih dari 50 kompetisi di ajang Nasional dan Internasional.
Foster mengatakan : “Great architecture should wear its message lightly”
= Arsitektur yang hebat seharusnya mengenakan pesannya dengan ringan.
Sejak dibuka studio mereka telah menerima sebanyak 220 penghargaan di seluruh dunia, dan memenangkan lebih dari 50 kompetisi di ajang Nasional dan Internasional.
Foster mengatakan : “Great architecture should wear its message lightly”
= Arsitektur yang hebat seharusnya mengenakan pesannya dengan ringan.
Sekarang, Foster + Partners bekerja dengan teknik kolaborator untuk mengintegrasikan sistem komputer yang rumit dengan hukum-hukum fisika yang paling dasar, seperti konveksi.
Menciptakan pendekatan yang cerdas, efisiensi struktur seperti pada kantor pusat Swiss Rebuilding“London 30 St. Mary Axe”, dimana fasadnya yang kompleks mejadikan udara sebagai pendinginan pasif dan kemudian melepaskannya sebagai apabila naik dan hangat.
Menciptakan pendekatan yang cerdas, efisiensi struktur seperti pada kantor pusat Swiss Rebuilding“London 30 St. Mary Axe”, dimana fasadnya yang kompleks mejadikan udara sebagai pendinginan pasif dan kemudian melepaskannya sebagai apabila naik dan hangat.
Penghargaan
Foster diberi gelar kebangsawanan pada 1990 dan ditunjuk untuk Order of Merit pada tahun 1997.
Pada tahun 1999 dia adalah arsitek Inggris kedua yang memenangkan Hadiah Stirling dua kali: pertama untuk American Air Museum di Imperial War Museum Duxford pada tahun 1998, dan yang kedua untuk 30 St Mary Axe pada tahun 2004.
Dalam pertimbangan seluruh portofolio, Foster dianugerahi Penghargaan “Pritzker Architecture Prize” pada tahun 1999. Dan juga Fellow Chartered Society of Designers dan pemenang Minerva Medal, Penghargaan Tertinggi Masyarakat.
Pada bulan September 2007, Foster dianugerahi Aga Khan Award untuk Arsitektur, penghargaan Arsitektur terbesar di dunia, untuk Universitas Teknologi Petronas, di Malaysia
Pada 2009 Foster dianugerahkan "The Prince of Asturias Award" untuk kategori Seni.
Pada tahun 1999 dia adalah arsitek Inggris kedua yang memenangkan Hadiah Stirling dua kali: pertama untuk American Air Museum di Imperial War Museum Duxford pada tahun 1998, dan yang kedua untuk 30 St Mary Axe pada tahun 2004.
Dalam pertimbangan seluruh portofolio, Foster dianugerahi Penghargaan “Pritzker Architecture Prize” pada tahun 1999. Dan juga Fellow Chartered Society of Designers dan pemenang Minerva Medal, Penghargaan Tertinggi Masyarakat.
Pada bulan September 2007, Foster dianugerahi Aga Khan Award untuk Arsitektur, penghargaan Arsitektur terbesar di dunia, untuk Universitas Teknologi Petronas, di Malaysia
Pada 2009 Foster dianugerahkan "The Prince of Asturias Award" untuk kategori Seni.
Style: Arsitektur Visionaris
Arsitektur Visionary adalah nama yang diberikan untuk arsitektur yang ada hanya di atas kertas atau yang memiliki kualitas visioner. Arsitektur Visionary yang terkonsentrasi pada awal abad ke-20, diwarnai oleh arsitek-arsitek pengguna teknologi ekstrim dan terkadang di luar kebiasaan tradisi saat itu atau boleh dikatakan mendewakan konteks hi-tech. Diantara mereka adalah Norman Foster dan Richard Rogers.
Arsitektur Visionary model bangunannya beragam, biasanya tidak bisa terbangun sama sekali namun kadang juga bangunannya mungkin hampir bisa dibangun. Selain konsep teknologi yang terlalu maju dalam pandangan surreal, Era digital dan kebangkitan cyberspace juga memengaruhi proses berpikir atau gagasan. Meski tidak bisa dibangun tetapi imajinasinya selalu menantang dan menjadi terobosan pemikiran.
Arsitektur Visionary model bangunannya beragam, biasanya tidak bisa terbangun sama sekali namun kadang juga bangunannya mungkin hampir bisa dibangun. Selain konsep teknologi yang terlalu maju dalam pandangan surreal, Era digital dan kebangkitan cyberspace juga memengaruhi proses berpikir atau gagasan. Meski tidak bisa dibangun tetapi imajinasinya selalu menantang dan menjadi terobosan pemikiran.
Ciri - ciri Arsitektur Visionary :
1. Memiliki bentukan yang ekstrim
2. Tidak terikat oleh aturan-aturan lama (tradisional)
3. Hi-Tech (menggunakan teknologi yang sangat canggih)
4. Konsep bangunan dengan imajinasi yang menantang (pendobrak)
5. Pola pikirnya adalah optimis dalam berkarya
Norman Foster
Norman Foster adalah sebuah fenomena di dunia arsitektur; dia bertanggung jawab atas puluhan dari bangunan – bangunan utama dunia dalam 30 tahun terakhir, sebagai seorang pendiri mungkin sebagai yang paling sukses secara finansial , dalam praktek Arsitektur zaman modern.
Di bawah kepemimpinannya, apa yang sekarang disebut Foster + Partners telah berkembang menjadi perusahaan internasional dengan mendekati 1000 karyawan dengan bangunan di seluruh dunia.
Dari rumah Opera dan Galeri Seni, ke Ruang Komersial, Pelabuhan, Jembatan, dan seluruh kota-kota, Foster telah mengubah kebiasaan alami praktik arsitektur, membangun mesin bermotivasi tinggi yang dapat menghasilkan karya - karya teknik kualitas tertinggi pada skala global.
Pertama gelar kebangsawanan, lalu diangkat ke House of Lords, Foster telah menerima setiap poin kehormatan yang dibayangkan, termasuk Order of Merit dari Ratu, Royal Gold Medal untuk Architecture, dan hadiah Pritzker dan Stirling. Universitas barunya di Malaysia memenangkan Aga Kahn Award pada 2007, dan ia adalah penerima Imperium Prix Jepang.
Di bawah kepemimpinannya, apa yang sekarang disebut Foster + Partners telah berkembang menjadi perusahaan internasional dengan mendekati 1000 karyawan dengan bangunan di seluruh dunia.
Dari rumah Opera dan Galeri Seni, ke Ruang Komersial, Pelabuhan, Jembatan, dan seluruh kota-kota, Foster telah mengubah kebiasaan alami praktik arsitektur, membangun mesin bermotivasi tinggi yang dapat menghasilkan karya - karya teknik kualitas tertinggi pada skala global.
Pertama gelar kebangsawanan, lalu diangkat ke House of Lords, Foster telah menerima setiap poin kehormatan yang dibayangkan, termasuk Order of Merit dari Ratu, Royal Gold Medal untuk Architecture, dan hadiah Pritzker dan Stirling. Universitas barunya di Malaysia memenangkan Aga Kahn Award pada 2007, dan ia adalah penerima Imperium Prix Jepang.
Posted by Cinema Season
on 01.13. Filed under
Architects,
Norman Foster
.
You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0.
Feel free to leave a response