|

High Tech Architecture

Semua Arsitek high tech setuju untuk satu hal, yaitu mereka membenci ungkapan “high tech” untuk sebutan langgam yang mereka gunakan. Ada 3 alasan mengapa mereka tidak menyukai ungkapan tersebut, yaitu :

• Pada awal tahun 1970-an ungkapan high tech sering digunakan untuk menyebutkan bangunan yang secara eksterior menggunakan teknologi tinggi, sehingga arsitektur high tech memiliki makna arsitektur yang fashionable.

• Ungkapan high tech merupakan ungkapan yang ambigu. Dalam arsitektur pengertian high tech berbeda dengan high tech pada industri, high tech pada arsitektur berarti sebuah bagian dari langgam yang diterapkan pada bangunan.

• Di Amerika high tech merupakan langgam namun Arsitek high tech Inggris membenci kata langgam sebagaimana mereka membenci ungkapan “high tech”. Di Inggris ungkapan high tech lebih kaku.

Jadi apa definisi dari ungkapan high tech itu sendiri?. Secara implisit high tech mengungkapkan beberapa istilah antara lain, fungsi dan representasi - teknik atau langgam, masalah produksi massal, struktur dan servis – kebanggaan atas teknologi, ruang dan fleksibilitas – “omniplatz”, dan penyambungan “pod”– strategi praktis. Untuk sekarang kita hanya bisa meyimpulkan karakter material yang digunakan adalah baja dan kaca .

 Dalam bukunya “ Arsitektur Modern Akhir Abad XIX dan Abad XXYulianto Sumalyo menyebut arsitektur high tech sebagai arsitektur techno-arthistic rancangan dengan teknologi pabrikasi lebih besar dan lebih maju dengan konstruksi utama metal atau logam. Arsitektur tidak lagi mengambil bentuk scluptural abstrak seperti pada arsitektur monumental dari beton. Bahan-bahan pabrikasi ditonjolkan baik pada ruang dalam maupun luar, sehingga bahan, struktur, system dan sub system struktur, konstruksi dan dekorasi secara integral menampilkan bentuk arsitektur yang berkarakter khusus. Yang dapat dilihat karena exposed dan menjadi bagian dari dekorasi, tidak saja elemen-elemen konstruksi tetapi juga semua elemen bangunan seperti tangga, koridor, mekanikal, dll .

Suatu style (langgam) yang secara ekspresif menekankankan bahkan meng-ekspos rancangan pada struktur, teknologi dan servis. Beberapa ada yang mengatakan bahwa high tech itu identikdengan besi /logam C-19 dan struktur kaca.

PEDOMAN PERENCANAAN BERDASARKAN UNGKAPAN HIGH TECH

1. Fungsi dan Representasi – Antara Teknik dan Style (langgam)
• Arsitektur high tech sebagai pengejewantahan dan simbolisasi dari sebuah teknologi bukan merupakan sebuah solusi yang efisien, karena teknologi bukanlah suatu hal yang murah jika dibandingkan dengan bangunan yang menerapkan tembok biasa (konvensional).

• Dalam high tech simbolisasi dan representasi memiliki peranan penting. Eksposed struktur baja, duct AC yang terlihat, sistem bongkar pasang pod, dsb merupakan karakter dalam arsitektur high tech, namun hal itu semua bukan merupakan solusi yang masuk kategori ekonomis.

• Arsitektur high tech tidaklah murni fungsional namun juga tidak representatif, bahkan ada sebuah artikel yang memuat tentang high tech bahwa setiap desain yang diputuskan haruslah memiliki nilai fungsional.

2. Produksi Massal
• Material sintetis yang memberikan karakter tertentu pada arsitektur high tech seperti logam, kaca dan plastik merupakan material yang diproduksi secara massal, bangunannya mungkin tidak tetapi komponen-komponennya merupakan mass product. Sehingga terlihat sebagai pengulangan dari material-material tersebut.

• The Mass Production Problem. Merupakan hambatan yang dihadapi Arsitektur manakala mencoba mengadaptasi metode-metode dan produk dari industri manufaktur.
Mobil mampu dibuat berjuta-juta sedangkan bangunan paling tidak hanya satu. Akankah arsitektur menerapkan teknologi yang sama pada produksi mobil yang mampu menghabiskan banyak waktu dan uang, tentu tidak, kecuali memang akan merancang beribu-ribu bangunan yang tipikal.

• Kolaborasi antara Arsitek dan Desainer produk menentukan dalam perancangan, seperti contoh kasus pada pembangunan Hongkong Bank Headquarters – Norman Foster, dimana semua elemen utama bangunan di desain, dikembangkan serta diuji bersama oleh Arsitek dan pembuat (manufacturer). Norman Foster menyebutnya “Design Development”.
3. Struktur dan Servis – Kebanggaan atas Teknologi

• Exposed struktur dan servis merupakan dua hal yang paling kentara menjadi keistimewaan pada arsitektur high tech, walaupun tidak semua Arsitek melakukan hal itu dalam rancangannya.

• Struktur baja dalam arsitektur high tech menjadi power of structure yang ekspresif, baja merupakan salah satu material bangunan yang memiliki daya tegang yang kuat, mampu memberikan kesan dramatis pada elemen-elemen bangunan.

4. Ruang dan Fleksibilitas
• Bermacam-macam elemen pada bangunan high tech seperti rangka struktur baja, the smooth, imperious skin, exposed pipa dan duct telah memberikan ekspresi yang kuat berdasarkan fungsi teknisnya.

• Penciptaan ruang dalam high tech tidak pernah menjadi isu (masalah) yang berarti, namun lebih ditekankan pada teknis penciptaan ruang yang fleksibel. Sehingga seakan-akan dalam rancangannya Arsitek hanya menyediakan hamparan plat “omniplatz”.

• Ruang tidak bisa hanya memiliki satu fungsi karena keseluruhan desain dirancang untuk sebuah ke-fleksibilitas-an. Filosofi high tech meletakkan fleksibilitas satu tahap lebih dalam.

5. Penyambungan (plug-in pod) – Sebuah Strategi Praktis
• Merupakan peralatan dalam high tech yang mampu memadukan fleksibilitas, demountability, daya tahan dan produksi massal.

• Plug-in pod (penyambungan pod) atau lebih tepat pemasangan dalam hal ini adalah pemasangan kotak atau ruang yang merupakan produk manufaktur ke dalam bangunan, biasanya merupakan kotak toilet. Jadi toilet tersebut bukan merupakan bagian dari bangunan karena dapat di bongkar pasang.

• 3 keuntungan dengan menggunakan sistem ini. Pertama, mempercepat pelaksanaan proyek. Kedua, dapat menjaga kualitas produk. Ketiga, karena MEE telah ditanam atau diletakkan di bawah tanah dengan jalur ke semua arah, sehingga mudah untuk dirubah.

6. Tipologi High Tech
• Tipikal bangunan high tech adalah menyerupai bangunan pabrik, sehingga muncul anggapan, bangunan dengan tipikal pabrik adalah arsitektur high tech.

Posted by Cinema Season on 09.24. Filed under , , , . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. Feel free to leave a response

Recently Commented

Recently Added