|

Elephant House, Copenhagen Zoo, by Norman Foster

Kawanan gajah India atau gajah Asia sangat terkenal akan tetapi kian langka. Maka dari itu Kebun Binatang Kopenhagen membutuhkan fasilitas kontemporer yang menyediakan tempat yang lebih alami, santai dan merangsang lingkungan hidup bagi hewan, dan untuk menciptakan ruang yang lebih baik bagi mereka yang menonton dan yang menikmati hewan - hewan di kebun binatang.

Memberikan ruangan luar yang terpisah bagi lelaki dan wanita (divisi yang secara alami dianut oleh gajah di alam liar, keuali saat sapi berada di oestrus) rumah gajah yang baru akan terdiri dari dua kandang tertutup yang lebih kecil untuk sapi jantan dan yang lebih untuk kawanan utama.


Dua pagar akan tertanam dalam lansekap dan ditutupi dengan kaca ringan berbentuk kubah, yang tidak sama dalam ukuran, namun dapat bergerak naik turun, berdampingan, dan bergerak keluar dari tanah. Geometri sederhana dan transparan mereka berbentuk lingkaran yang akan kontras dengan fasad sudut asli rumah gajah yang asli didekatnya.

Membuat jalan melingkar diantara diantara dua kubah, dan menyatukan mereka kedalam satu bangunan, akan menjadikan suatu teras yang luas. Dari sana pengunjung akan dapat melihat gajah langsung, baik yang berlindung di dalam gedung atau yang berkeliaran di halaman di sekitarnya.

Dibawah teras akan menjadi jalur yang landai, tempat berjalan yang ada didalam akan memberikan view kedalam dua kandang dan sebuah ruang pameran pendidikan. Area dibawah teras juga akan mendukung ruang untuk para penjaga, area penyimpanan dan zona pengiriman makanan.

Rancangan Foster and Partners telah menanggapi kebutuhan baik untuk gajah itu sendiri, para penjaga, dan juga para pengunjung. Dengan rancangan kebun binatang mereka yang pertama kali ini telah mendorong mereka untuk mencari solusi yang unik dengan kebutuhan klien yang tidak biasa-dalam hal keamanan, pemeliharaan, stimulasi dan kenyamanan.

Kandang yang lebih besar dari dua kandang-kandang baru akan diperuntukkan untuk gajah betina, yang memungkinkan gajah betina di penangkaran untuk tidur bersama, Seperti habitat mereka di alam liar. Lanskap luar termasuk palung sungai kering dengan lubang lumpur dan batang kayu yang diperuntukkan bagi gajah agar dapat dilempar - lemparkan disekitarnya, meniru habitat alami mereka.

Salah satu ciri mencolok adalah lantai karet alam di daerah yang tertutup di dalam kandang, yang selama musim dingin akan dipanaskan untuk menjaga agar kaki gajah tetap dalam kondisi baik.

Faktor ekonomi dan pertimbangan-pertimbangan lingkungan adalah prioritas utama dalam desain 'Elephant House' ini: Ventilasi (sirkulasi udara) bangunan akan berjalan secara alami dimana air hujan secara alami akan didaur ulang. Sementara itu kubah-kubah kaca akan mengisi ruang dengan cahaya siang hari, panelpun akan ditutup untuk menghindari panas yang tidak perlu. Pohon - pohon juga ditanami untuk memberikan keteduhan tambahan di musim panas.

Kebun Binatang Kopenhagen berada dalam kawasan taman kerajaan yang bersejarah. Rumah Gajah yang baru akan membuka pandangan baru antara kebun binatang dan taman-taman Istana Fredericksberg ke barat. Rumah Gajah yang lama di arah timur akan direnovasi untuk digunakan sebagai ruang pendidikan dan kafetaria.

Dari dua species gajah, gajah India, atau gajah Asia adalah yang paling terancam punah. Lebih mudah dijinakkan daripada gajah Afrika yang lebih besar, memiliki telinga yang lebih kecil, mereka memiliki punggung yang lebih bundar, dan keempat jari kuku di kaki belakang mereka.
kelompok Gajah India di Kopenhagen adalah kelompok peternakan gajah terbaik di Eropa.
(sumber:arcspace.com)

Architects: Foster & Partners
Structural and Service engineers: Buro Happold
Cost consultant: Davis Langdon and Everest
Landscape architects: Stig L Andersson

December 15, 2003


Posted by Cinema Season on 09.55. Filed under , . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. Feel free to leave a response

Recently Commented

Recently Added